Hari ini mentari
masih malas bersinar. Ia meringkuk tertutup awan bisu yang membiaskan
cahayanya.
Dan aku, aku masih tak ingin bangun. Aku tak mau membuka
mataku. Karena memang tak ada lagi yang ingin kulihat didunia ini.
Aku ingin pergi, pergi meninggalkan hari yang kadang
berat kulalui. Meninggalkan luka dan seikat keraguan tanpa pilihan dan tanpa jawaban.
Aku ingin Mati, karena dunia memang tak sanggup aku hadapi.
Persetan dengan hati dan logika. Mereka tak bisa menjawab
dan tak bisa memilih. Aku dan segenap kebusukan dan kemunafikanku yang pada
akhirnya muncul sebagai pemenang.
Maka, biarkan aku berteman kesendirian kalau memang hanya
itu yang aku punya untuk tetap suci.
Biarkan aku tetap tidur. Tidur dan membawa semuanya dalam
sebuah mimpi yang tak kan pernah ada ujungnya. Sebuah mimpi yang mungkin akan
membawa kita pada kekekalan.
Pernahkan kalian mengalami itu?
Jangan asal memvonisku
bila tak mengenalku.
Cover dan isi ceritaku sangat berbeda.
Jangan percaya kata-kata mereka, tapi lihatlah ke dalam
diriku.
Aku, kisahku dan isi Hatiku adalah sebuah rangkaian cerita
syahdu.
Cerita syahdu yang mungkin akan membawamu kedalam suatu
hal yang tak pernah bisa kau ramalkan sebelumnya tapi membuatmu lebih berwarna.
Tapi, sangat terlambat untuk mengenalku. Aku ingin segera
menutup mataku.
Membuatnya berat sampai akhirnya aku akan enggan membuka
mataku.
Menutup mata hatiku supaya aku tak kan pernah tahu lagi
mana hitam dan mana putih.
Aku ingin pergi, dari semua kepalsuan dan kemunafikan
ini.
Aku ingin terbang, melintas dunia luas ini dan mencoba
menjadi pribadi baru yang berbeda.
Aku ingin terbang ke sebuah tempat dimana tak kan ada
orang yang mengenalku. Ke sebuah tempat dimana aku dihargai sebagai diriku
sendiri.
Ke sebuah waktu dimana aku akan punya belahan jiwa tak
terpisahkan. Dan ke sebuah ruang dimana aku
dan dia yang akan membangun sebuah puri yang kubuat dari tenunan hangat janji
setia kami.
Maka, berikan aku kesempatan itu………….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar