Minggu, 15 Februari 2009

Seberapa jauh kita mengenal diri kita

Cuma orang bodoh yang melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Dan sialnya...Gw adalah orang bodoh itu!!
Kenapa yah manusia itu gampang baget ngerubah prinsip dan pendiriannya?
Termasuk gw. Gw kira...(bahkan orang juga mengira) kalo gw adalah orang bisa pegang prinsip gw. Ternyata semua itu salah. Prinsip bisa dikalahin sama perasaan. Kadang-kadang itu yang bikin gw sebel dilahirin jadi perempuan, slalu menomor satukan perasaan.
Terlepas dari itu gw bersyukur, karena setidaknya gw lebih beruntung dari mereka yang lebih kekurangan dari gw. Walaupun kadang gw rasanya pengen baget ninggalin dunia ini.
Tapi hal itu berubah waktu gw ketemu dengan seorang Bapak, (ortu temen gw) dia bilang suatu hal yang bikin gw bertanya-tanya, sejauh mana lo kenal ma diri lo sendiri? Dan gw jawab, gw ga tahu sapa diri gw dan apa tujuan hidup gw.
Saat itu juga gw sadar, banyak misteri hidup, banyak potongan mozaik hidup gw yang belum gw temukan dan gw pecahkan. Intinya, gw belum tahu makna hidup sepenuhnya.
Yang ada di pikiran gw saat itu adalah, bertanya pada Si " Bapak" yang bijaksana itu, untuk tahu cara mengenali diri kita sendiri. Mulanya beliau ngejawab " tanya aja sama hatimu", tapi terakhir dia nambahin " kalo kamu belum nemuin jawaban dari hati kamu, tanya pada ALLAH, karena dia Maha Tahu"
Hal itu sama sekali gak ada di pikiran gw sebelumnya. Nanya ke Allah? Gimana caranya? Cukupkah dengan shalat dan berdoa?
Banyak orang bilang "Tuhan ada di hati kita". Tapi gw tetep aja ga ngerti. Apa maknanya sama dengan " Manunggaling kawula lan Gusti-nya Syekh Siti Jenar"? Semakin gw bertanya, rasanya gw takut semakin melenceng dari apa yang sudah dituliskan.
Satu yang pasti, yang gw yakini "Allah Maha Tahu atas semua jawaban dari pertanyaan yang ada dan segala sesuatu yang akan terjadi di hidup gw"