Minggu, 29 November 2009

Untitled

Setiap manusia punya keinginan tapi itu semua mengerucut pada satu hal " Kebahagaian".
Kebahagiaan bisa datang dalam berbagai bentuk, dan dia belum tentu datang saat kita mengharapkannya. Kata orang, kebahagiaan yang sesungguhnya ada di hati kita. Sebenernya gw ga ngerti dengan kata-kata ini. Kalo emang ada di hati kita, tapi kenapa kita ga bahagia? kenapa kita susah untuk mencari kebahagiaan? padahal itu ada didekat kita. Ada lagi yang bilang, kebahagiaan itu dibentuk oleh pikiran kita sendiri, selama kita bersyukur atas anugerah Tuhan.
Bukannya gw ga bersyukur. Gw sangat besyukur untuk semua anugerah Tuhan buat Gw, tapi tetap aja pikiran kita juga dibentuk oleh kebahagiaan yang selalu kita cari. Dan hal itu terjadi tanpa kita sadari.
Itu yang masih gw cari saat ini. Gw ga mau kerja dengan gaji besar, tapi gw ga suka dengan profesi itu. Gw ga mau tinggal dirumah beasar kalo ternyata itu bukan "rumah" yang bikin gw damai.
Gw cuma pengen " Bahagia". Dan, gw belum tahu bentuk kebahagiaan seperti apa yang inginkan.
Umur gw 24 Tahu, gw udah kerja sebagai customer service di perusahaan swasta. Gaji gw cukup untuk menghidupi semua kebutuhan gw. Gw juga punya keluarga da n orang-orang disekitar gw yang mencintai gw apa adanya. Tapi gw belum tahu hal apa yang bisa buat gw bahagia.
Dan gw masih harus mencari....

Rabu, 23 September 2009

IDUL FITRI Kali ini...

Dear all,

Wah... akhirnya ada kesempatan juga menulis blog lagi. Hampir beberapa bulan ini saya absent menulis. Rupanya kesibukan kerja dan aktifitas yang lain sudah sangat menyita waktu saya hingga saya melupakan hobby saya yang satu ini. Beruntung, moment idul fitri ini tiba memberi saya kerinduan untuk menulis blog lagi. (Lebay banget yah...)
Oya sebelumnya saya ucapkan "Selamat Idul Fitri" 1 Syawal 1430 H. Minal Adzin Wal Fa Idzin, Mohon maaf lahir batin.
Ada hikmah dibalik semua peristiwa, seperti juga idul fitri kali ini banyak membawa hikmah bagi saya. Berawal dari sebuah perjalanan mudik ke tanah kelahiran saya ("Kuningan Town", sebuah kota kecil di kaki gunung ciremai nan indah, asri dan dingin tentunya), baru saya sadari ternyata banyak orang rela melakukan apapun asalkan bisa mudik, dan bertemu dengan keluarga. Berdesak-desakan di Bus, berdiri di Kereta, menumpang Truck hingga mudik dengan Sepeda motor yang dalam hemat saya sangat berisiko. Yah..asal bisa mudik dan bertemu keluarga.
Sebagai salah satu dari partisipan mudik, saya juga paham betul arti mudik menjelang hari raya akhir-akhir ini. Dulu saya tidak terlalu dekat dengan Ibu atau adik saya. Saya lebih suka bertualang dan mengelana sendiri dibanding harus berkumpul dengan keluarga. Tapi entah kenapa melihat semangat dari pemudik yang lain ada perasaan rindu di hati saya untuk memeluk Ibunda dirumah dan bercanda dengan adik sematawayang saya.
Yah setidaknya lebaran kali ini membawa hikmah bagi saya. Ia membantu menyadarkan saya tentang betapa berharganya arti keluarga. Apalagi saya hanya punya Ibunda dan adik sematawayang saya sebagai keluarga utama.
Sudah lama rasanya saya tidak sedekat ini dengan keluarga dan kerabat saya.
Dan, saat ini saya sedang berpikir betapa beruntungnya saya memiliki mereka.....

Senin, 17 Agustus 2009

Perjalanan "Chapter 1"

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
andai engkau tak duduk disampingku kawan..

Lagu Ebbit G Ade, bener2 menyentuh sewaktu saya nyanyikan lagi. Entah kenapa sejak perjumpaan saya dengan seorang Perempuan, yang berprofesi sebagai Guru tersebut membuat saya kembali merenungi tujuan hidup saya dan semua yang telah saya lakukan dalam hidup. Perjumpaan sesaat yang mungkin (Insya Allah Amin) akan merubah jalan hidup, gaya hidup bahkan pemikiran saya.
Saya bertemu beliau dalam sebuah bis patas AC tujuan Cirebon. Beliau memperkenalkan dirinya sebagai Bu Nani seorang Guru disalah satu SMA Negeri di Cirebon.
Bahan yang kami obrolkan pun cukup ringan sebenarnya hanya masalah pendidikan dan keluarga. Tapi, pertemuan dan obrolan yang sejenak itu benar-benar mengena di hati saya. Ada beberapa Hal yang beliau ajarkan pada saya diantaranya :
Tidak meninggalkan Shalat, Mencintai Ibu, Membiasakan diri untuk shalat Tahajud dan...yang terakhir ini sangat menarik, perhatian saya ..yaitu..Menghadapi kematian dengan cara yang indah. Banyak cerita yang mengalir dari beliau. Seperti ketika beliau bercerita tentang 7 orang anaknya. Ada kebanggaan tersendiri dimatanya ketika beliau becerita hal tersebut. Bagaiman anak-anaknya tumbuh dan berhasil, bagaimana perjuangan beliau ketika membesarkan tujuh anaknya, juga ketika beliau bercerita tentang perjodohan yang dilakukan orangtuanya. Awalnya beliau menolak keras tapi akhirnya terpaksa menyetujui. Tapi ternyata dari situlah semuanya berubah, ketika beliau selalu mendapat kemurahan dan rahmat dari Allah.

" Allah itu maha Pemurah, asalkan kita meminta pada Allah, Allah pasti mengabulkan. DIA maha tahu apa yang terbaik bagi kita."

Penggalan kata yang acap kali saya dengar, tapi entah kenapa terdengar berbeda ketika diucapkan oleh beliau.

Banyak memang nasehat - nasehat dari para sahabat, keluarga bahkan penceramah di masjid sekalipun yang mencoba menanamkan nilai-nilai tersebut. Tapi, cara Bu Neni menjelaskan sangat berbeda, tidak menggurui, tidak membosankan dan begitu hangat.
Aneh rasanya ketika kita sadar, orang asing yang beru saja kita kenal atau bahkan kita tidak akan pernah bertemu lagi dengan orang tersebut namun dia bisa menjadi orang yang merubah pola pikir kita.
Perjumpaan sejenak, obrolan sejenak, tapi dengan petuah selamanya. Mungkin itu kata-kata yang paling tepat untuk menggambarkan pertemuan kami.
Allah selalu punya rencana dalam hidup kita, Kalaupun rencana itu tak sesuai dengan harapan kita, DIA pasti punya rencana lain yang lebih indah.
Mudah-mudahan kita selalu ada dalam rencana indahNYA..
Amin..


Jumat, 12 Juni 2009

Kerja Under Pressure...Phufff...Resign Or ...?? (SStt...Cara menghadaip atasan pendikte)

Untuk Anda para pekerja, pasti tidak asing dengan kata-kata ini. Bagi beberapa orang mungkin bisa diartikan kerja mengejar target dan date line. Tapi dalam hemat saya (dan sesuai yang saya alami) under pressure berarti "kerja yang selalu didikte oleh bos, selalu diawasi, serta kerja lebih dari jam kerja yang ditetapkan depnaker dimana tambahan jam tidak dihitung lembur.
Untu hal yang saya sebut terakhir, sejujurnya saya bukan orang yang terlalu memikirkan "fee". Saya memilih untuk mengutamakan lingkungan kerja saya dan apakah saya mencintai pekerjaan tersebut atau tidak. Tapi kalau saya pikir jauh lebih dalam saya rasa hal yang saya dan teman-teman saya alami sungguh tidak manusiawi. Beruntung, saya belum berkeluarga. Tapi bagi teman-teman saya yang sebagian besar sudah berkeluarga hal ini pasti akan jadi masalah. Selain melelahkan, kehilangan waktu bersama keluarga, pastinya apa yang diadapat tidak sebanding dengan apa yang dikeluarkan.
Hal ini sempat saya diskusikan dengan teman-teman kantor. Dan, akhirnya kami sepakat untuk bicara pada "Bos" secara terbuka untuk mendapat solusi terbaik dari masalah ini.
Awalnya Bos menanggapi baik hal ini, tapi hari-hari berikutnya hampir tidak ada perubahan yang berarti.
Dari sini, teman-teman kantor saya akhirnya memilih untuk diam dan hanya bisa bergosip dibelakang. Mereka lelah karena toh..pada akhirnya ending ceritanya akan sama.
Mereka boleh lelah tapi tidak dengan saya. Saya memang tipe pemberontak, tapi saya memiliki cara yang berbeda untuk menghadapi masalah ini.
Sedikit info, posisi saya sebagai satu-satunya cust. service menjadikan posisi saya terlampau penting di perusahaan. Saya belum menyadarinya sampai suatu hari dimana saya lelah dan memilih untuk "Diam". Tapi "Diam" yang saya maksud disini bukan hanya "diam" biasa. Intinya adalah melakukan apa yang mereka pinta tanpa memberi saran ataupun tanggapan. Cukup perlihatkan senyum kecil yang terpaksa ketika mereka mulai mendikte kita, dan mulai menyalahkan sesuatau yang sebenernya bukan kesalahan kita.
He..3x dan hasilnya..saat ini saya selalu diperhatikan atasan. Baik kesehatan saya, kondisi finansial, keluarga, bahkan penampilan saya yang kadang tidak modis (BOS saya seorang perempuan).
Anda mau coba pengalaman saya...
Silahkan, yang pasti hal ini lebih gampang daripada berkata "tidak " pada atasan. Karena pastinya seorang atasan tidak mau mendengar kata ini dari para karyawannya.
Yah...Sebagai karyawan anda pasti tahu rule of the game dan undang-undangnya :
" Hanya ada dua pasal untuk Si BOS: "
Pasal I : BOS selalu benar
Pasal II : Bila BOS salah kembali ke pasal I.

Sabtu, 28 Maret 2009

Special Untitled Story in My Life


Pernah ga si lo ngalamin saat dimana Logika lo ga bisa lo gunakan sama sekali.
Suatu keadaan dimana perasaan menguasai diri lo, dan lo mulai berbuat hal-hal
Yang dulu paling lo anggap bodoh.
Gw ga habis pikir kemana prinsip idealis gw?
Gw yang dulu selalu optimis bisa menghadapi apapun tiba-tiba aja
Seperti malaikat yang kehilangan sayapnya saat dia ga ada di deket gw.
Kayanya hal yang mereka sebut “Cinta “ itu dah bikin hidup gw ga menentu.
Dah bikin hidup gw indah, sekaligus kelabu.
Karena akhirnya lo sadar kalo lo dan dia emang ga bisa bersatu.
Ok......Sebut aja ini Karma dari kehidupan gw dimasa lalu.
Gw yang selalu bisa dapetin apa yang gw mau,
Yang selalu berpikir “ I'm At all”, Akhirnya cuma jadi “perempuan kedua”
Apa Mungkin ini teguran sekaligus ujian dari Allah?
Kadang gw berharap banyak sama hubungan ini.
Hubungan yang belum jelas, bahkan gw juga ga tahu
Apakah dia sayang betulan atau cuma kasihan?
Apakah dia bener mengharapkan gw atau cuma selingan dalam hidupnya?
Udah banyak yang bilang ma gw, kalo gw bisa dapetin lebih dari “dia”
Tapi gw ga mau yang lebih, gw cuma mau “dia”
Yah, Cinta emang cuma beda satu strip dengan sebuah hal yang dibilang orang “a stupid thing”
Dan gw...mungkin adalah stupid girl.
Yana paling bikin gw schock sebenernya adalah posisi
Gw sebagai perempuan kedua.
Gw ga berhenti mikir,,,
Ko mau aja ya gw diginiin?
Lo semua pasti bakal bilang gw cewe bego yang ga mau bangun dari mimpi
Indahnya tentang pangeran dan Kuda putih yang udah punya pendamping seorang Putri
Di Istananya.
Menurut lo kenapa gw rela ada di posisi seperti ini?
Ada yang bisa bantu perempuan bego ini ga?
Karena gw ga mau ninggalin dia, dan berhenti dari perjuangan ini.
Selama janur kuning belom melengkung bukannya kesempatan masih ada?
Kata orang, cinta butuh perjuangan
Dan dia perlu proses untuk mencari kesejatian.
Meskipun sebenarnya perjuangan ini sia-sia
Karena ga mudah menjalani perbedaan keyakinan
Gw sebenernya ga mau ada dalam masalah ini
Gw emang menginginkan dia ada di hidup gw.
Tapi, gimana persaan cewenya? Kenapa gw setega itu yah sampe gw tega ngerebut dia
Dari sisi cewenya?
Gw juga tahu ga mudah buat dia memilih,
Apa gw pergi aja dari kehidupan dia?
Pergi ke tempat dimana gw bisa ngelupain dia dan pergi dari rasa sakit ini.....

Rabu, 18 Maret 2009

Menunggu atau Menerima yang Ada?

Menunggu atau menerima yang Ada?
Pertanyaan ini yang sempet bikin gw bingung.
Setelah percakapan sesaat sama temen gw tentang seseorang di masa lalu gw, tiba-tiba pertanyaan ini muncul. Sekilas seperti pertanyaan biasa tapi ga tau kenapa buat gw ini adalah pertanyaan paling "humanis" dan paling susah.
Yah...Secara perempuan pemilih kaya gw pasti slalu pengen dapetin terbaik dalam hidupnya. Ups.. Ga cuma gw, mungkin perempuan lain juga.
Posisi seperti ini bener-bener ga nyaman, kita harus milih orang yang kita cintai atau mencintai kita. Dulu ada pepatah yang bilang " Lebih baik menjalin hubungan dengan orang yang mencintai kita dari pada orang yang kita cintai". Sebenernya, Kalo mau realistis pasti pilihan kita jatuh pada no 2, menerima yang ada di depan kita. Tapi, kalo orang yang ada itu sama sekali bukan orang yang kita harapkan untuk menjadi pasangan kita, gimana?
Phuff.....................Pasti Ngeselin...
Waktu gw minta saran dari temen gw tentang ini, dia bilang lebih baik menunggu karena hidup itu terlalu singkat untuk kita habiskan dengan orang yang tidak kita cintai. Penjelasan lainjg gw dapat dari milis temen kuliah gw. Disitu dikatakan kalo menunggu punya tujuan yang lebih mulia dibanding menerima apa yang ada. Apa iya ya?
Pernyataan-pernyataan dari temen gw, membuat gw jatuh pada pilihan pertama. Yaitu, menunggu orang yang kita cintai.Nah sekarang Kalau orang yang kita cintai ga mencintai kita, gimana?
Ya, cari cinta yang lain dong...He...He...He....Gw kan ga jelek-jelek amat He...He...He...
Ga ding...
Kalo orang yang kita cintai ga mencintai kita, setidaknya kita masih punya keluarga, sahabat dan teman-teman yang mencintai kita apa adanya. Yang bisa menghibur kita tanpa pamrih dan membuat kita tersenyum disaat kita sedih. Dan, yang paling penting lagi adalah kita punya cinta dalam diri kita yang bisa membuat diri kita lebih bahagia dan bijaksana.

Minggu, 15 Februari 2009

Seberapa jauh kita mengenal diri kita

Cuma orang bodoh yang melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Dan sialnya...Gw adalah orang bodoh itu!!
Kenapa yah manusia itu gampang baget ngerubah prinsip dan pendiriannya?
Termasuk gw. Gw kira...(bahkan orang juga mengira) kalo gw adalah orang bisa pegang prinsip gw. Ternyata semua itu salah. Prinsip bisa dikalahin sama perasaan. Kadang-kadang itu yang bikin gw sebel dilahirin jadi perempuan, slalu menomor satukan perasaan.
Terlepas dari itu gw bersyukur, karena setidaknya gw lebih beruntung dari mereka yang lebih kekurangan dari gw. Walaupun kadang gw rasanya pengen baget ninggalin dunia ini.
Tapi hal itu berubah waktu gw ketemu dengan seorang Bapak, (ortu temen gw) dia bilang suatu hal yang bikin gw bertanya-tanya, sejauh mana lo kenal ma diri lo sendiri? Dan gw jawab, gw ga tahu sapa diri gw dan apa tujuan hidup gw.
Saat itu juga gw sadar, banyak misteri hidup, banyak potongan mozaik hidup gw yang belum gw temukan dan gw pecahkan. Intinya, gw belum tahu makna hidup sepenuhnya.
Yang ada di pikiran gw saat itu adalah, bertanya pada Si " Bapak" yang bijaksana itu, untuk tahu cara mengenali diri kita sendiri. Mulanya beliau ngejawab " tanya aja sama hatimu", tapi terakhir dia nambahin " kalo kamu belum nemuin jawaban dari hati kamu, tanya pada ALLAH, karena dia Maha Tahu"
Hal itu sama sekali gak ada di pikiran gw sebelumnya. Nanya ke Allah? Gimana caranya? Cukupkah dengan shalat dan berdoa?
Banyak orang bilang "Tuhan ada di hati kita". Tapi gw tetep aja ga ngerti. Apa maknanya sama dengan " Manunggaling kawula lan Gusti-nya Syekh Siti Jenar"? Semakin gw bertanya, rasanya gw takut semakin melenceng dari apa yang sudah dituliskan.
Satu yang pasti, yang gw yakini "Allah Maha Tahu atas semua jawaban dari pertanyaan yang ada dan segala sesuatu yang akan terjadi di hidup gw"

Sabtu, 10 Januari 2009

Perempuan Dan Air Mata

Ada banyak hal yang ga bisa dipisahkan di dunia ini. Dan, mungkin salah satunya adalah perempuan dan air mata. Gw sebagai perempuan juga ngerasain hal itu. Kata orang gw gampang nangis, gampang terbawa perasaan, dan mereka bilang gw cengeng. So What? Bukankah air mata diciptakan untuk mendampingi perempuan di setiap kesempatan.
Gw pernah denger cerita kalo makhluk bernama " perempuan " itu adalah ciptaan Tuhan paling istimewa. Dan kenapa istimewa ? Karena dia punya "air mata".
Dia punya air mata untuk mengekspesikan kegembiraannya, kesedihannya, rasa terharunya dan rasa sakitnya. Dia bisa tersenyum dalam sedihnya, bisa tertawa dalam takutnya, dan berkorban demi orang yang ia cintai. Bahunya telah diciptakan Tuhan dengan kuat untuk menopang dunia sekaligus memberikan tempat bersandar yang hangat.
Lantas, kenapa orang-orang slalu ngerendahin perempuan yang menangis, slalu bilang kalo menangis adalah buang waktu? Bukankah air mata itu anugerah yang akan membuat hati kita terpelihara dengan baik?
Tapi, kalo gw pikir ada benernya juga. Ga setiap hal harus kita tangisi. Kita boleh nangis untuk sesuatu yang kita anggap spesial, tapi kita tetep harus bangkit lagi.
Hari ini ada satu hal yang gw pelajari. Perempuan dan air mata emang ga bisa dipisahin. Tapi Kita harus bangga sebagai perempuan karena kita punya air mata yang bisa nemenin kita kapanpun. Dan , karena itulah kita spesial